REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Zeeshan Ali Khan, pemuda India yang ditolak lamaran pekerjaannya gara-gara Muslim itu kini telah mendapat pekerjaan. Ia menerima tawaran dari salah satu perusahaan infrastruktur terbesar di negara itu, Gautam Adani Group, yang berbasis di Ahmedabad.
"Kami menerima pegawai tanpa memandang kasta, keyakinan, dan agama. Kami menemukan Zeeshan adalah calon yang kompeten. Karena itu pekerjaan ditawarkan," ujar juru bicara Adani kepada The Times of India kemarin, seperti dilansir Onislam.net, Senin (1/6).
Zeeshan adalah putra seorang pengusaha Muslim kelas menengah di Mumbai. Ia menjadi bahan pembicaraan setelah lamarannya ditolak oleh sebuah perusahaan ekspor berlian awal bulan ini. Lewat email, Departemen HRD Hari Krishna Ekspor Pvt. Ltd (HKEPL), menyatakan hanya merekrut pegawai non-Muslim.
Zeshaan lantas memposting screenshot email penolakan tersebut melalui Facebook. Dalam waktu singkat, postingan itu beredar luas di jejaring sosial dan memicu kemarahan di seluruh negeri.
Zeshan mengaku, ia hanya ingin meminta agar perusahaan tidak mendiskriminasi calon atas dasar agama. Keluhan ini kemudian telah ditangani oleh National Commission for Minorities (NCM) India. Perusahaan mengklaim surat itu sebagai kesalahan dari salah satu stafnya.
Seiring dengan dukungan yang luar biasa, sarjana Muslim ini telah menerima puluhan tawaran pekerjaan selama seminggu terakhir. "Saya menerima sekitar 12 penawaran menyusul diskriminasi agama saya hadapi. Email saya dibanjiri pesan solidaritas. Di antara semua tawaran yang saya punya, ini adalah yang terbaik," kata Zeshaan.
India memiliki populasi Muslim 180 juta dari 1,1 miliar total jumlah penduduk. Angka itu menempatkan India sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar ketiga di dunia, setelah Indonesia dan Pakistan.