Senin 01 Jun 2015 11:15 WIB

Ini Rasanya Gunakan Tol Baru Cikapali

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Satya Festiani
 Pengerjaan proyek pembangunan ruas jalan tol Cikampek-Palimanan, Jawa Barat, Sabtu (23/5). (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengerjaan proyek pembangunan ruas jalan tol Cikampek-Palimanan, Jawa Barat, Sabtu (23/5). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) yang seharusnya ditargetkan rampung Akhir Juni tahun ini terus dikebut pengerjaannya. Hal ini disebabkan Tol Cikapali didapuk sebagai jalur utama mudik arah Pantura tahun 2015 yang harus selesai pengerjaannya maksimal H-10.

Nantinya, pengoperasian tol ini diproyeksikan dapat membuat pemudik asal Jakarta mampu langsung sampai ke Palimanan tanpa harus melalui jalur Pantura. Terdapat enam seksi pada tol sepanjang 116,7 Km ini.

Yaitu, Cikopo-Kalijati (27 km), Kalijati-Subang (11,20 km), Subang-Cikedung (28,70 km), Cikedung-Kertajati (18,90 km), Kertajati-Sumberjaya (16,10 km), dan terakhir adalah Sumberjaya-Palimanan (14,05 km).

Tim Republika sempat ‘mencicipi’ tol baru ini akhir pekan lalu. Lepas dari Tol Cikampek, Republika memutar kemudi menuju KM 72. Titik ini merupakan jalur kanalisasi atau pemisah untuk menuju Tol Cikapali yang saat ini masih ditutup oleh marka pembatas.

Republika melaju di atas jalanan Tol yang terlihat masih rata. Dari segi kenyamanan, kontur jalan di tol ini sangat baik. Mobil 8 kursi yang Republika tumpangi nyaman melaju tanpa guncangan karena mulusnya jalan.

Kenyamanan baru kemudian terganggu setelah melewati KM 76. Ragam kegiatan pengerjaan dalam upaya mengejar target rampungnya tol terlihat di sana-sini. Terbesar, ada lima titik pengerjaan yang membuat laju kendaraan harus tersendat.

Lima titik itu adalah Jembatan Cinangka, ruas jalan wilayah Ciherang, Jembatan Ciherang, Cilamaya, dan Transit  Tol Cikapali. Di titik-titik tersebut, para pekerja sibuk hilir mudik membenahi infrastruktur yang belum rampung. Kendaraan berat masih memenuhi badan jalan.

Akibatnya laju kendaraan Republika pun harus dialihkan ke sisi jalan. Jalan darurat ini berupa ruas tanah yang telah dipadatkan.

Sementara  dari segi keamanan, selain di lima titik itu, seluruh marka jalan dan petunjuk bagi pengemudi sudah terpasang dengan baik. Pembatas jalan pun mantap terpasang untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan fatal.

Dengan kondisi masih belum sepenuhnya selesai, waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai ujung Tol Cikapali adalah 3,5 jam. Pangkal tol kemudian terlihat ada di pintu keluar Palimanan. Gerbang tol ini pun tampak sudah rampung dan siap digunakan.

Pelaksana proyek Tol Cikapali PT Lintas Marga Sedaya (LMS) mengatakan, paling lambat H-10 Tol Cikapali akan segera rampung sepenuhnya. Ia mengatakan, sebenarnya target awal selesainya pengerjaan fisik Tol Cikapali adalah 30 Juni 2015.

“Namun atas permintaan pemerintah maka pengerjaan diharapkan bisa selesai pada 30 Mei 2015, sampai saat ini progresnya sudah rampung lebih dari 90 persen,” ujar Deputy Project Management Syarief Heri Ahad lalu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement