Senin 01 Jun 2015 21:31 WIB

Inikah Alat yang Bisa Mencegah Narkoba di Lapas?

Rep: C32/ Red: Djibril Muhammad
Narkoba
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghuni lapas baik narapidana atau petugas yang terjerat kasus pengedaran narkoba di dalam penjara memperlihatkan kurangnya keamanan lapas. Untuk itu, pakar keamanan siber dan komunikasi, Pratama Persadha menilai penggunaan jammer harus dioptimalkan.

"Gunakan command center untuk mengontrol penggunaan jammer" kata Pratama dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh ROL, Senin (1/5). Menurutnya, jammer yang sudah digunakan di dalam lapas belum efektif karena mengganggu komunikasi masyarakat di lingkungan lapas.

Lebih lanjut ia menjelaskan, seharusnya jammer yang fungsinya untuk mengacak sinyal komunikasi power-nya bisa disesuaikan. Menurutnya, power yang digunakan jammer bisa disesuaikan dengan besar dan luasnya sel tahanan.

"Command center inilah yang digunakan sebagai sarana untuk mengontrol penggunaan jammer dan signal detector di setiap Lapas," jelas Pratama.

Dengan dukungan alat tersebut, menurutnya pengawasan yang terpusat akan mencegah usaha peredaran narkoba lebih efektif. Karena menurut Pratama, dengan begitu bisa langsung tepat sasaran kepada pelakunya.

Diketahui sebelumnya, ditemukannya ponsel pintar di Lapas juga memperkuat dugaan banyak pihak, para bandar narkoba masih bisa mengendalikan bisnisnya walau di dalam penjara. Ini sesuai dengan data yang dilansir Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa 70 persen peredaran narkoba di Indonesia dikendalikan dari dalam Lapas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement