REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkelahian antara anggota Kopassus dengan TNI AU di sebuah tempat karaoke di Sukoharjo, Solo, dinilai sangat memalukan. Terlebih perkelahian itu memakan korban jiwa.
Pengamat militer Muhadjir Effendy mengatakan kejadian tersebut sangat memalukan terjadi di tubuh tentara. Padahal sebagai anggota militer yang mereka bertanggung jawab menjaga pertahanan dan perang Indonesia. Namun, justru mereka terlibat perkelahian.
"Saya kira kejadian ini sangat memalukan, apalagi melibatkan kopassus pula," kata Muhadjir saat dihubungi Republika, Rabu (3/6).
Keterlibatan Kopassus juga dinilainya cukup menjatuhkan nama tentara. Apalagi mereka merupakan satuan khusus pilihan yang memiliki tanggung jawab mengendalikan keamanan tanah air.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menyebut ulah prajurit muda ini telah mencoreng nama TNI. Ia menilai anggota yang terlibat, perlu diberikan sanksi tegas.
TNI AU dan Kopassus terlibat perkelahian di sebuah karaoke di Sukoharjo, Solo. Disebutkan motif perkelahian adalah salah paham yang mengakibatkan bentrokan yang menyebabkan satu tewas dan satu kritis.
Satu orang yang tewas adalah anggota TNI AU yakni Serma Zulkifli meninggal dunia saat dirawat di RSAU Dr Suhardi Hardjolukito Yogyakarta.