REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pandeglang Doni Hermawan berharap pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga segera dicabut. "Kita harapkan segera dicabut, kalaupun misalnya ada masalah 'di dalam' PSSI itu, bukan dengan pembekuan solusinya," katanya di Pandeglang, Ahad (7/6).
Menurut dia, jika ada permasalahan memang harus diselesaikan. Kalau itu terjadi dalam PSSI maka lakukan saja pembenahan, tapi lembaganya (PSSI) jangan dibekukan, biarkan saja tetap berjalan. Doni menyatakan, sebagai satu lembaga, PSSI tidak memiliki masalah apapun, kalaupun ada maka itu dilakukan oleh orang-orang yang ada dalam lembaga tersebut.
"Mungkin Kemenpora ingin memberikan pelajaran bagi pengurus PSSI, itu silahkan saja kalau memang telah terjadi hal yang tidak sesuai, tapi kan bisa dengan mekanisme yang tidak mengorbankan banyak pihak," ujarnya.
Pembekuan PSSI yang kemudian disusul sanksi dari FIFA, kata dia, akan berdampak buruk pada perkembangan persepakbolaan di Tanah Air. Ada tim yang telah dibubarkan karena kecewa tidak bisa bertanding akibat sanksi FIFA itu.
Kementerian Pemuda dan Olahraga, kata dia, juga harus memikirkan dampak sosial dari pembekuan itu. Di Tanah Air ada ratusan pemain sepak bola dan selama ini menggantungkan hidupnya dari olahraga itu. "Para pemain itu juga punya istri dan anak. Kalau tidak ada pertandingan, penghasilannya bisa dikurangi, atau bisa juga tak lagi memiliki pendapatan, ini juga harus diperhatikan," katanya.
Dia menyatakan, permasalahan memang sudah terjadi, tapi jangan sampai terus dibiarkan berlarut-larut, harus ada tindakan perbaikan. Semua masalah bisa diselesaikan dengan musyawarah. "Sekarang ini sepak bola di Indonesia mulai menggeliat, di semua daerah banyak permunculan sekolah sepak bola, kita tidak ingin kondisi yang telah bagus ini kembali 'redup'," ujarnya.