REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keahlian manajemen aset dirasakan perlu dimiliki pimpinan KPK yang nantinya akan dipilih tim pansel. Ini disebabkan seringnya kerugian negara akibat kasus korupsi tidak lagi kembali ke negara.
Pengamat hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Bandung Asep Warlan Yusuf mengatakan keahlian ini penting dimiliki komisioner KPK. Kerugian negara yang seharusnya dikembalikan bisa nantinya terlacak sehingga akan disita.
"Kalau melihat sekarang kan seringnya kerugian negara akibat korupsi nggak kembali lagi ke negara. Oleh karena itu hemat saya perlu pimpinan KPK ke depannya memiliki keahlian khusus yakni manajemen aset," kata Asep kepada ROL, Sabtu (6/6).
Maraknya korupsi yang berujung pencucian uang dinilainya semakin sulit dikembalikannya harta negara. Sebab kekayaan tersebut sudah diolah sehingga sulit dilacak. Di sinilah kemampuan itu akan berperan untuk mengetahui harta negara yang dimanfaatkan ke berbagai pihak itu.
Selain itu secara umum tentunya pemilihan calon pimpinan KPK ini melihat dari segi kapasitas, integritas, dan latar belakangnya. Asep berharap pimpinan yang dipilih nantinya bisa membawa kemajuan bagi KPK dan bisa mengusut tuntas kasus-kasus korupsi lainnya.