Selasa 09 Jun 2015 02:00 WIB

Dirut Bulog Dipecat, Dillon: Ini suatu Kezaliman dari Menteri Rini

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Rini Soemarno.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri BUMN Rini Soemarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno telah memberhentikan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Lenny Sugihat. Hal tersebut sudah sesuai dengan surat keputusan yang sudah diserahkan pada hari ini.

“Ini sesuatu kezaliman dari Rini mengangkat orang lalu memecat lagi,” kata pengamat pertanian, Harbrinderjit Singh Dillon kepada ROL, Senin (8/6).

Menurutnya, dengan perlakuan Rini tersebut sudah membuat karir Lenny hancur. Ia menambahkan, apalagi jika selanjutnya Lenny harus kembali ke karir sebelumnya yaitu menjadi seorang bankir.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hancurnya karir Lenny padahal bukan kesalahan penuh yang dilakukan olehnya. “Loh, dia sudah pernah dipecat sekarang padahal bukan salahnya. Kan dia tidak diminta jadi dirut di Bulog. Menurut saya ini suatu penganiayaan” ungkap Dillon.

Selain itu, terkait dengan pengangkatan Lenny sebelumnya, hal tersebut sudah seperti kewenangan Rini yang tidak pas. Menurutnya, apa pertimbangan seorang bankir menjadi dirut Bulog, maka hal tersebut perlu dijelaskan.

“Ini kesewenangan dan penganiayaan dari Rini nih. Jadi dia sudah seperti penguasa, suka-suka hati dia seperti perusahaan keluarga milik dia saja,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Lenny Sugihat diangkat menjadi Dirut Bulog pada Januari 2015 ini. Namun baru saja menuju lima bulan menjabat, ia sudah diberhentikan dari jabatannya oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement