REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG TIMUR -- Angka kemiskinan di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, per tahun 2014 mencapai 6,9 persen atau sekitar 35.000 jiwa.
Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama mengatakan, meski tingkat pertumbuhan ekonomi Belitung Timur cenderung naik. Namun, ia mengakui tingkat kemiskinan di Belitung Timur sekitar 6,9 persen per 2014.
“Saat ini tingkat kemiskinan di Belitung Timur mencapai 6,9 persen atau sekitar 35.000 jiwa. Tetapi itu jauh lebih rendah dibanding rata-rata kemiskinan tingkat nasional yang mencapai 10,96 persen,” katanya saat pemaparan kepada wartawan rombongan Tim Nasional Percepatan Penangulangan Kemiskinan (TNP2K), di Kantor Bupati Belitung Timur, Senin (8/6) sore.
Menurut Basuri, semakin kecil angka kemiskinan, maka semakin sulit untuk menurunkannya. Belum lagi tingkat kesenjangan atau ketimpangan ekonomi antar penduduk Belitung Timur yang cenderung bertambah.
Saat ini rasio GINI atau derajat ketidakmerataan distribusi penduduk di Belitung Timur sekitar 0,41. Padahal tahun sebelumnya 0,36. Untuk menekan angka kemiskinan, adik kandung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini mengaku telah melakukan beberapa upaya.
Salah satu program yang menjadi andalan pemerintah Kabupaten Belitung Timur adalah Program Keluarga Pelangi (PKP) yang sudah dijalankan sejak 2014.
Ia menjelaskan, PKP merupakan program perluasan dari program penanggulangan kemiskinan yang diusung pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Bedanya, PKP diberikan untuk masyarakat yang tidak terjangkau PKH.
Setiap keluarga yang menerima bantuan PKP mendapat bantuan maksimal sebesar Rp 3,5 juta. Keluarga penerima PKP juga mendapat 20 ekor bibit ayam.
Namun, bantuan ini hanya bisa diberikan oleh ibu rumah tangga yang hamil dan sedang memiliki anak usia sekolah. Jika telah menerima bantuan, penerima bantuan harus menyekolahkan anaknya mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Saat ini Pemerintah Kabupaten Belitung Timur mencatat sebanyak 797 keluarga sangat miskin telah menerima PKH sebesar Rp 2,8 juta dari pemerintah pusat. Kemudian 910 keluarga tidak mampu menerima PKP. Adapun anggaran PKP tahun 2015 ini yang telah disiapkan sebanyak Rp 2,1 miliar.
Dengan bantuan ini, ia menargetkan nantinya tidak ada warga Belitung Timur yang miskin yang belum terjangkau bantuan pemerintah daerah. “Kami dikejar waktu, dan saya tidak tahu apa yang terjadi ke depan,” katanya.
Ia menyebutkan, kebijakan negara kawasan Skandinavia Eropa yang baik dalam menanggulangi kemiskinan patut dicontoh. Hanya tinggal bagaimana pelaksanaannya apakah bisa adil.