Selasa 09 Jun 2015 19:11 WIB

Pengerukan Sungai DKI Masih Terhambat Relokasi Warga

Rep: c11/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah pekerja menggunakan alat berat melakukan pengerukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (6/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah pekerja menggunakan alat berat melakukan pengerukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (6/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui pengerukan sungai DKI di beberapa tempat masih terhambat dengan relokasi warga.

"Agak lambat karena mindahin banyak rumah itu. Bank dunia punya konsep kalau mau bongkar rusun (rumah susun) seribu, ya siapin rusun seribu, teori ini gak jalan," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/6).

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Pemerintah Pusat melakukan kerjasama dengan World Bank perihal Program JEDI (Jakarta Emergency Dredging Initiative) atau proyek pengerukan 13 sungai.

Pemprov DKI Jakarta mendapatkan jatah tiga paket yang harus dikerjakan. Diantaranya paket satu, empat dan tujuh. Sementara sisanya akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.