REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bocah delapan tahun, Angeline, yang hilang pada 16 Mei lalu, ditemukan dalam keadaan tewas, Rabu (10/6). Mayat Angeline ditanam di bawah pohon pisang di belakang rumah tempat korban tinggal.
Meski polisi belum berani memastikan motif di balik pembunuhan Angeline, namun dugaan kuat mengarah ke sejumlah pelaku dari kalangan keluarga angkat Angeline. Margaret, sang ibu angkat telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sejumlah doa terus mengalir atas peristiwa penemuan jenazah Angeline. #RIPAngeline menjadi trending topic i Twitter menyusul penemuan jenazah sang bocah malang.
Menpan RB Yuddy Chrisnandi mengaku ikut merasakan duka atas tewasnya Angeline. Sebelumnya, Yuddy, saat Angeline dikabarkan hilang, ia berjanji untuk menjadikan Angelin sebagai anak asuhnya.
"Selamat kepada jajaran Polda Bali yg telah menemukan keberadaan Angeline. Duka cita yg dalam..;-(" tulisnya melalui akun twitter @yuddychrisnandi, Rabu (10/6).
Politikus Fadjroel Rachman juga turut menyampaikan duka cita atas tewasnya anak dari Sanur, Denpasar tersebut. "kalau "terbukti keluarga yg melakukan kekerasan ke Angeline hingga tewas, berarti twitter dan FB jadi sarana ALIBI. Sedihnya kita korbannya," kicaunya dalam akun @fadjroeL.
"Angeline's case is so heartbreaking #RIPAngeline," tulis penulis sekaligus mantan penyanyi Dewi Lestari melalui akun @deelestari.
Hal senada juga disampaikan aktivis sosial, sekaligus pemerhati lingkungan Pandji Pragiwaksono. "Setelah mempelajari kasus Angeline, gue bingung kenapa waktu itu pada nyinyir Kemendikbud mewacanakan Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan," tulisnya dalam akun @pandji.
"Insting @yuddychrisnandi ternyata kuat. Angeline ditemukan tewas di dalam rumahnya sendiri yang hendak dimasuki Yuddy dan ditolak Satpam...," kicauan Indra Piliang melalui @IndraJPiliang.
"RIP Angeline," salam doa dari Riyanni Djangkaru melalui akun @r_djangkaru.