REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- SDN12 Sanur terletak di tengah kampung. Jalan menuju sekolah itu juga relatif sempit, hanya bisa dilalui satu mobil dan tanpa halaman parkir. Suasana kampung Sanur yang sejuk semakin menyematkan kesan berduka sekolah itu. Guru dan siswanya yang berduka karena peristiwa tewasnya Angeline.
Ditemui di kediamannya, Kamis (11/6), salah seorang guru SDN12 Sanur, Ida Ayu Oka Widiani SPd, membenarkan kalau mereka sedang berduka, lantaran kepergian Angeline. Siswa kelas II itu di mata Widiani sangat spesial, karena dia kerap mendandani Angeline saat dijumpai berpakaian awut-awutan di sekolah.
"Saya mengajar kelas V, tapi saya sering bertemu Angeline saat jam istirahat," katanya.
Widiani mengatakan, siapa pun pembunuh Angeline, dia tentulah orang yang biadab. Dia lebih menyayangkan karena Angeline dihabisi dengan latar belakang kekerasan seksual. "Kami belum yakin Agustinus sebagai satu-satunya tersangka. Polisi harus menyidik kasus itu sampai tuntas," harap Widiani.