Jumat 12 Jun 2015 20:10 WIB
Engeline Tewas

Kunjungi Rumah Engeline, Ini Komentar Wagub

Sejumlah relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6). Angeline akhirnya ditemukan Rabu (10/6) dalam kondisi tewas.
Foto: Antara
Sejumlah relawan menyebarkan pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6). Angeline akhirnya ditemukan Rabu (10/6) dalam kondisi tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengunjungi kediaman Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar, sebagai salah satu bentuk simpati secara pribadi dan Pemerintah Provinsi Bali terkait kematian bocah cantik itu.

"Kami turut berbela sungkawa terhadap Angeline. Tentu kami sangat prihatin terhadap kekerasan yang dilakukan oleh oknum tertentu kepada anak kecil itu," katanya ditemui di tempat kejadian perkara, di Denpasar, Jumat (12/6).

Mantan Wakil Bupati Badung itu tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WITA didamping Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya dan beberapa orang stafnya. Ditemani sejumlah anggota kepolisian, Sudikerta memasuki rumah tersebut melalui pintu samping kediaman Margaret yang berada di pinggir jalan raya itu.

Selama sekitar sepuluh menit berada di rumah tersebut, Sudikerta menyempatkan diri berdoa sejenak di depan pintu samping kediaman yang kini menjadi sorotan publik tersebut. Dalam kesempatan itu, Sudikerta berharap agar keluarga di Bali utamanya pihak ayah dan ibu belajar dari kasus itu dengan tetap melakukan kewaspadaan dini termasuk menerapkan komunikasi dan kasih sayang untuk menghindari kekerasan dalam rumah tangga.

Angeline kini menjadi perhatian masyarakat Indonesia setelah sebelumnya dikabarkan hilang pada Sabtu (16/5) di depan kediamannya sekitar pukul 15.00 WITA. Namun selama hampir tiga pekan dilakukan pencarian, bocah cantik itu tidak kunjung ditemukan.

Publik kemudian digegerkan dengan ditemukannya bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, itu dalam kondisi mengenaskan yakni dikubur di halaman belakang rumahnya sendiri di dekat kandang-kandang ayam.

Masyarakatpun terhentak mengingat selama hampir tiga pekan ternyata anak itu mengalami kekerasan dan jasadnya dikubur. Polisi akhirnya menetapkan satu orang tersangka yakni Agus (25) asal Sumba, Nusa Tenggara Timur yang sebelumnya bekerja menjadi pembantu rumah tangga di rumah itu.

Sedangkan ibu angkat Margaret, kedua kakak angkat, petugas satpam dan dua orang penghuni kos saat ini masih diperiksa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement