Ahad 14 Jun 2015 14:43 WIB

WHO: tidak Ada Penyebaran MERS di Luar Rumah Sakit

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas memeriksa suhu badan para penumpang yang baru tiba dari Busan Korea Selatan, saat mendarat di Bandara Hong Kong, Jumat (5/6), untuk mengantisipasi merebaknya kasus MERS.
Foto: AP/Kin Cheung)
Petugas memeriksa suhu badan para penumpang yang baru tiba dari Busan Korea Selatan, saat mendarat di Bandara Hong Kong, Jumat (5/6), untuk mengantisipasi merebaknya kasus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Badan kesehatan dunia PBB, World Health Organization (WHO) menegaskan tempat penyebaran wabah sindrom pernafasan Timur Tengah, Ahad (14/6). Virus MERS hanya menyebar di rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

''Tidak ada penyebaran di luar rumah sakit ke komunitas yang lebih luas,'' kata WHO. Pakar penyakit infeksi dari WHO dan Korsel mengatakan tidak ada bukti bahwa virus menyebar dengan mudah di komunitas luas.

Wabah hanya mencakup pasien rumah sakit, anggota keluarga yang menjenguk dan staf medis. Asisten direktur WHO, Keiji Fukuda mengatakan membeludaknya ruangan darurat rumah sakit berkontribusi pada transmisi virus.

Padahal biasanya penyebaran jarang terjadi. Kebiasaan menjenguk orang sakit di Korsel juga mempengaruhi penyebaran. ''Sekarang, kita harus lebih mengantisipasi lebih banyak kasus karena wabah telah meluas dan kompleks,'' kata Fukuda.

Jumlah kasus bertambah banyak hingga Ahad. Kasus tersebut melibatkan orang yang sebelumnya telah terinfeksi. Meski demikian, jumlah kasus baru telah menurun.

Fukuda mengatakan hasil sekuen sampel virus tidak menunjukan adanya tanda peningkatan kemampuan virus dalam transmisi. ''Infeksi sepertinya akan stagnan,'' kata dia dilansir AP.

Sehingga ia menyarankan pemerintah Korsel untuk melanjutkan upaya pengendalian, termasuk mengawasi aktifitas pasien dan mencegah terduga terinfeksi bepergian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement