Selasa 16 Jun 2015 20:17 WIB

Daerah Diminta Segera Berbenah Jelang MEA

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ss/pd/15
Industri Kecil Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman meminta daerah untuk segera berbenah dalam menghadapi Masyarakat Era Asean (MEA) pada Desember 2015 mendatang.

"Jadi daya saing daerah itu penting sekali untuk hadapi era baru MEA. Mari berbenah, semua daerah," kata dia dalam kunjungan kerjanya di DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Senin (15/6) lalu.

Dikatakannya, masing-masing provinsi di Indonesia harus mulai memfokuskan apa saja leading sector atau sektor unggulan dari daerahnya. Sebab, setiap daerah tidak bisa meniru potensi yang ada di wilayah lain. "Potensi tidak bisa copy paste, masing-masing daerah berbeda," ujar Irman.

Menurutnya, Sumbar mempunyai banyak sektor, seperti pendidikan, pendagangan, pariwisata. Namun, tidak semua sektor dapat dipilih, sebab dikhawatirkan tidak akan maksimal.

"Menurut saya Sumbar, bisa memanfaatkan pariwisata sebagai andalan, tapi, tentu tanpa mengabaikan  pendidikan, perdagangan dan lain-lain," jelasnya.

Irman mengatakan, saat ini sektor pariwisata di Sumbar hanya mampu menarik sekitar 40 ribu wisatawan. Diharapkan dengan adanya MEA, akan meningkat menjadi 200 ribu wisatawan.

Namun, menurutnya, yang paling penting yaitu membangun kultur pariwisata dan membenahi objek wisata di Sumbar. "Enam bulan dari sekarang mari berbenah. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," kata dia.

Ia menuturkan, terdapat sejumlah tantangan yang harus dibenahi untuk menyambut MEA, seperti bagaiamana meningkatkan birokasi, menekan korupsi, akses keuangan lebih mudah didapatkan masyarakat.

"Makanya daerah berbenah. Ekonomi kita bisa menjadi naik, menjadi katalisator, memperbaiki kebijakan, agar bisa saling bersinergi," tutur Irman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement