REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana menteri Prancis Manuel Valls menegaskan tidak ada hubungan antara ekstremis dan Islam. Pernyataan itu disampaikan ketika membuka konferensi bertujuan meningkatkan kedekatan komunitas Muslim Prancis.
Valls menyatakan semua kegiatan teroris yang mengganggu umat manusia tidak bisa disebut sebagai muslim."Kita harus katakan semua itu (terorisme) bukanlah Islam," katanya seperti dilansir AFP.
Dia menyatakan, teroris biasanya mengatasnamakan kebencian terhadap anti-Zionisme dan Israel. Menurut dia, semua itu hanya dalih demi kepentingan pribadi.
Selain itu, konferensi yang dibuka PM Prancis itu diperkirakan akan didatangi 120-150 pemimpin komunitas Muslim. Tidak lupa, pemerintah Prancis pun menunjuk pejabat tinggi pemerintahan dan para para menteri untuk ikut serta. Fokus konferensi akan diberatkan kepada citra Islam di media dan pembangunan masjid baru.
Perlu diketahui, lima bulan setelah serangan teroris di Paris yang membunuh 17 orang, pemerintah sempat rapat dengan pejabat tinggi muslim. Kondisi muslim di Prancis tergolong luar biasa masif. Diperkirakan ada lima juta muslim di Prancis, jumlah itu merupakan yang terbesar di Eropa.