Rabu 17 Jun 2015 16:38 WIB

Priyo Datang ke DPR, Setya Traktir Makan Siang

Rep: agus raharjo/ Red: Taufik Rachman
Priyo Budi Santoso
Foto: Repubika/Prayogi
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Priyo Budi Santoso bertemu dengan Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Bali, Setya Novanto di gedung DPR RI. Priyo yang datang sebagai salah satu pembicara dalam diskusi di pressroom DPR ditemui Setya Novanto yang juga ketua DPR. Novanto langsung mengajak Priyo untuk makan siang di kompleks pujasera gedung parlemen senayan.

Novanto mengatakan, sebagai keluarga besar Partai Golkar, meskipun ada perbedaan pendapat, namun selalu diusahakan untuk selalu rukun. Terlebih, kata Novanto, dirinya banyak belajar dari Priyo yang pernah menjadi wakil ketua DPR RI di periode kemarin.

"Saya khusus datangi beliau ajak makan, karena saya banyak belajar dari beliau jadi di keluarga besar Golkar kita ingin semua kader Golkar selalu terap bersatu," kata dia di kompleks parlemen senayan, Rabu (17/6).

Novanto menambahkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat islah di keluarga besar partai berlambang pohon beringin ini segera terwujud. Hal ini untuk kepentingan seluruh kader Golkar yang akan ikut dalam pemilihan kepala daerah langsung akhir Desember 2015 nanti.

Priyo mengaku mendapat kehormatan dijemput dan diajak makan siang oleh ketua DPR RI. Meskipun saat menjadi pembicara, Priyo belum menyelesaikan acara diskusi di pressroom, namun, ajakan makan siang dengan ketua DPR yang juga sesama kader Golkar tidak boleh dilewatkan.

Meskipun, Priyo mengaku pertemuannya dengan Novanto adalah hal yang tidak disengaja."Saya kira ini langkah yang tak sengaja tapi maknanya positif sekali," kata Priyo.

Priyo menambahkan, pertemuan-pertemuan antar dua kubu kepengurusan Golkar pasti memberikan aura positif bagi langkah yang sudah diambil Golkar dalam islah. Priyo mengajak, meskipun saat ini perbedaan maaih ada antar dua kubu, namun jangan sampai mengurungkan niat untuk memercepat dan menguatkan jalan islah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement