REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Konfirmasi kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pertama di Thailand berimbas pada sejumlah bisnis di Thailand, termasuk pelaku bisnis perhotelan dan penerbangan.
Saham mereka anjlok pascapemerintah mengumumkan kasus MERS tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/6), saham perusahaan penerbangan Thailand dan pelaku bisnis perhotelan merosot setelah kementerian kesehatan masyarakat mengonfirmasi kasus MERS pertama di negara itu. Tak hanya itu operator Hotel Central Plaza juga mengaku sahamnya anjlok 6,6 persen. Sementara Hotel Minor Internasioal tergelincir 3,3 persen.
MERS juga memengaruhi industri penerbangan Thailand. Operator Bandara Thailand menyatakan penurunan sebesar 4,2 persen. Thailand Airways dan maskapai berbudget rendah Nok Air turun lebih dari 3 persen.
Sebelumnya pada Kamis (18/6), Menteri Kesehatan Thailand, Rajata Rajatanavin, mengatakan dua laboratorium telah mengonfirmasi hasil tes pria yang diketahui baru pulang dari Timur Tengah itu. Kini, pria 75 tahun tersebut dikarantina di pusat kesehatan setempat.