REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Partai Golkar hasil Munas Bali harus memiliki keberanian untuk mendesak ketua umum Aburizal Bakrie agar segera mengakhiri sikap lunaknya terhadap pengurus Partai Golkar hasil Munas Jakarta, kata Bambang Soesatyo.

Hal itu dikatakan Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang Soesatyo, islah terbatas yang dilakukan oleh dua pihak kepengurusan Partai Golkar guna mengikuti pilkada serentak pada Desember 2015 hanya membuang waktu dan energi.

"Apa yang dikhawatirkan sejak semula sudah terjawab. Perselisihan Partai Golkar ibarat bom waktu, tinggal menunggu meledaknya saja," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan, Aburizal Bakrie harus berani membatalkan dan menolak untuk meneruskan islah yang dinilainya hanya basa-basi.

Saat ini, Tim Penjaringan Pilkada dari kedua pihak kepengurusan Partai Golkar sedang dalam proses perundingan untuk merumuskan kriteria dan mekanisme penjaringan calon kepala daerah.

"Kalau Aburizal terus melanjutkan proses islah berarti mengakui kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Jakarta," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika