REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan teroris di seluruh dunia dilaporkan melonjak lebih dari sepertiga sepanjang setahun terakhir. Kematian juga melonjak 81 persen. Dalam laporan Departemen Luar Negeri AS, kelompok ekstremis ISIS telah menjadi kelompok terdepan pemegang bendera teror dibandingkan alqaidah.
Secara bersama-sama, tren menunjukkan tantangan serius dari kelompok-kelompok militan ISIS di seluruh dunia untuk Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Pemimpin Alqaidah, disebut Departemen Luar Negeri AS, tampaknya kehilangan momentum sebagai pemimpin dari gerakan global. Alqaidah menghadapi ekspansi cepat ISIS atas proklamasi dari kekhalifahannya.
"Perang sipil yang sedang berlangsung di Suriah telah menjadi pendorong peristiwa terorisme di seluruh dunia," kata koordinator Departemen Luar Negeri untuk kontraterorisme, Tina Kaidanow, dilansir Al Arabiya, Ahad (21/6).
Presiden AS Barack Obama menanggapi aksi terorisme dengan serangan udara di Irak dan Suriah serta membuat program melatih pasukan keamanan Irak. Laporan Departemen Luar Negeri, yang mencakup tahun kalender 2014, mengatakan ada 13.463 serangan teroris, melompat 35 persen dari tahun 2013. Serangan mengakibatkan lebih dari 32.700 kematian atau naika 81 persen.
Lebih dari 9.400 orang diculik atau disandera oleh militan, tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Laporan itu mengatakan, peningkatan global dalam serangan teroris sebagian besar karena peristiwa di Irak, Afghanistan dan Nigeria.