REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Memasuki musim kemarau beberapa daerah di Jawa Barat (Jabar) sudah mulai kekeringan. Begitu pula dengan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, masyarakat diimbau untuk siap menghadapi dampak musim kemarau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Sony Sudrajat mengatakan, saat musim kemarau bukan hanya persoalan kekeringan yang harus ditanggulangi. Masyarakat juga harus diingatkan agar waspada pada bahaya kebakaran.
"Yang dikhawatirkan adalah bahaya kebakarn rumah atau hutan," ujar Sony kepada Republika, Senin (22/6).
Pada musim kemarau tahun lalu, menurut Sony, hanya ada satu kecamatan di Kota Tasikmalaya yang kesulitan mendapatkan air bersih. Yakni di Kecamatan Tamansari, pada tahun ini BPBD berharap tidak dihadapkan pada permasalahan yang sama.
Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin menambahkan, di Kabupaten Tasikmalaya hampir 60 persen wilayah kekeringan jika menghadapi kemarau panjang. Terutama wilayah pertanian.
Kundang mengimbau agar masyarakat juga siap menghadapi kemarau tahun ini. Sumber dan kantong-kantong mata air lebih dijaga dan dimanfaatkan lagi. Gunanya agar lahan pertanian tetap bisa dimanfaatkan meski saat kemarau.
Selain itu, Kundang mengaku sudah ada usulan dari BPBD untuk program pendistribusian air bersih dan pembuatan sumur bor di beberapa wilayah yang membutuhkan. "BPBD juga telah mengimbau ke Dinas Perhutani untuk menanam pohon pada lahan-lahan yang kritis," ujar Kundang.
Kundang mengatakan, program selanjutnya BPBD akan memberikan imbauan kepada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Nanti setiap kecamatan akan melaporkan kondisi wilayahnya saat menghadapi kemarau.
Pada tahun 2015 anggaran BPBD Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 2,5 miliar. Menurut Kundang, meski usulan yang diajukan besar, tapi program BPBD akan dicukupkan sesuai anggaran yang ada.
BPBD Kota dan Kabupaten Tasikmalaya mengaku telah memiliki personil yang cukup untuk saat ini. Sony juga menilai personil struktural dan relawan BPBD sudah cukup.