REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan membiarkan pedagang kaki lima (PKL) liar berdagang di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
"PKL tetap tidak bisa masuk, karena pedagang lain sudah kita bina di Lenggang Jakarta," kata Ahok sapaan akrab Basuki di halaman Monas, Senin (22/6).
Sebelumnya pada Sabtu (20/6) sejumlah PKL liar merusak kantor Lenggang Jakarta. Terjadi bentrokan antara Satpol PP dengan PKL. Para massa yang hadir juga merusak fasilitas di Lenggang Jakarta.
"Saya gak mau orang datang ke Monas ditodong paksa beli minuman makanan dengan harga seenaknya. Itu namanya premanisme bukan PKL. Itu preman nyaru PKL," tegasnya.
Ahok sendiri telah meresmikan lokasi binaan PKL Lenggang Jakarta di halaman Monumen Nasional (Monas) pada Jumat, (22/5) lalu. Sedangkan soft opening Lenggang Jakarta telah dilaksanakan pada April lalu.
Para pedagang Lenggang Jakarta sebelumnya berasal dari para PKL yang berdagang disekeliling Monas. Pedagang juga diberi tahapan pelatihan untuk dapat memahir memasak dan menjamu tamu.
Nantinya para PKL disini juga dapat mengembangkan usahanya ke tempat makan lainnya seperti di mol dan lainnya.