REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Arus mudik dengan angkutan bus yang berangkat dari terminal pasar bebas banjir Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menjelang lebaran 1436 Hijriah diperkirakan turun dibanding tahun lalu.
"Kami prediksi arus mudik tahun ini melalui terminal Muara Taweh berkurang dibanding sebelumnya, karena banyaknya biro perjalanan yang membuka usaha di daerah ini," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara, Elpi Epanop di Muara Teweh, Rabu.
Menurutnya, dengan banyaknya armada travel mobil plat kuning dan plat hitam itu menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk acara mudik dalam lima tahun terakhir ini.
Selain itu jumlah penumpang lebaran di terminal bus antarkota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) tersebut dari tahun ke tahun terus berkurang.
"Memang jumlah penumpang lebaran tahun lalu hampir mencapai ribuan orang dan secara seluruhan tahun 2014 mencapai 11.332 orang, namun angka ini kemungkinan berkurang karena terbagi dengan angkutan travel," katanya didampingi Kabid Lalulintas Angkutan Jalan, Bikan.
Menurut dia, puncak mudik penumpang di terminal bis di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini biasanya terjadi mulai H-7 hingga H-3 dengan sarana armada tahun ini yang tersedia hanya sekitar 12 unit bus dan travel puluhan unit.
Bus itu dengan tujuan Muara Teweh - Palangka Raya dengan tiket Rp 141.000 per orang, Muara Teweh - Banjarmasin, Kalimantan Selatan Rp 130.000/penumpang sedangkan travel jurusan Muara Teweh - Banjarmasin Rp 180 ribu/orang dan Muara Teweh - Palangka Raya Rp 200 ribu/orang.