Kamis 25 Jun 2015 07:06 WIB

Nilai Dolar Turun Dampak dari Krisis Utang Yunani

Rep: C32/ Red: Bayu Hermawan
Dollar AS melemah (Ilustrasi)
Foto: Google
Dollar AS melemah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Analisis pasar senior dari Western Union Business Solutions, Joe Manimbo menilai kurangnya kemajuan dalam krisis utang Yunani memicu resiko di pasar.

Hal tersebut menurutnya meningkatnya peluang safe haven mata uang Yen terhadap dolar. Dengan adanya keadaan pasar seperti itu, dolar turun lebih rendah pada Rabu setelah mencapai level tertingginya dari seminggu.

"Prospek untuk dolar bagaimanapun tetap optimis meskipun mengalami pelemahan," kata Manimbo, seperti yang dilansir oleh reuters, Rabu (24/6).

Produk domestic bruto Amerika Serikat menjadi 0,2 persen dari sebelumnya 0,7 persen. Angka terakhir untuk kuartal pertama menunjukan adanya kontraksi dalam perekonomian yang jauh dalam perkiraan.

"Ini akan menjadi pertanda baik untuk rata-rata 2015 dan menunjukan adanya signal positif pada kuartal dua," kata Kepala Analis Pasar Commonwealth Foreign Exchange, Omer Esiner.

Sebelumnya, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras pergi ke Brussels untuk bertemu dengan pejabat zona euro. Hal tersebut ia lakukan untuk menjembatani kesenjangan pada proposal yang diajukan mengenai pinjaman untuk menopang keuangan Yunani.

Selain itgu, Tsipras juga bertemu Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi, Kepala IMF Christine Lagarde, dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada Rabu sore. Hal tersebut ia lakukan sebelum pertemuan GMT 1700 dari menteri keuangan Eurogroup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement