Kamis 25 Jun 2015 20:09 WIB

Warga di Sekitar Gunung Colo Belum Mengungsi

Gunung Colo
Foto: www.exploredesa.com
Gunung Colo

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Warga Desa Wakai yang berada di sekitar Gunung Colo di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, hingga kini belum ada yang mengungsi terkait status gunung berapi yang meningkat dari normal menjadi waspada sejak Rabu malam (24/6).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah Bartholomeus Tandigala di Palu, Kamis, mengaku belum mendapat informasi adanya pengungsi dari BPBD Kabupaten Tojo Una-Una.

Dia mengatakan warga di sekitar Gunung Colo masih beraktivitas seperti biasa dan tidak melihat tanda-tanda fisik gunung dalam status waspada atau level dua.

"Secara fisik memang gunung tidak ada tanda-tanda berarti tapi setelah dipantau menggunakan teknologi, terdapat puluhan gempa vulkanik," kata pria yang akrab disapa Bartho ini.

Namun demikian petugas di lapangan segera memberi informasi kepada warga terkait perubahan gunung api yang pernah meletus pada 1983 itu.

BPBD juga akan menentukan lokasi pengungsian untuk mengantisipasi peningkatan status Gunung Colo menjadi siaga atau awas. "Lebih baik kita antisipasi sekarang demi keamanan masyarakat," ujar Bartho.

Gunung Colo selama ini terus dipantau perkembangannya oleh petugas melalui pos pengamatan yang berada di Desa Wakai.

Pada 23 Juni 2015 terjadi sembilan gempa vulkanik dalam, 11 gempa vulkanik dangkal, empat gempa tektonik lokal, dan sekali gempa tektonik jauh.

Selama satu bulan terakhir terdapat peningkatan aktivitas vulkanis signifikan sehingga status Gunung Colo meningkat dari normal menjadi waspada.

Gunung Colo pernah meletus pada 8 Juli 1983 dan mengeluarkan abu vulkanis. Getarannya dapat dirasakan di Kota Palu yang berjarak sekitar 350 km sehingga banyak warga mengungsi. Sebelum meletus terjadi gempa bumi hingga 40 kali. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement