REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (BW) mengapresiasi majunya mantan juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo menjadi salah satu calon pimpinan (capim) lembaga anti korupsi itu.
"Saya pikir KPK harus bersyukur, karena ada calon dari dalam, siapapun calon itu," kata Bambang dalam diskusi Memperkuat Komitmen Pemberantasan Korupsi di Indonesia bersama Integritas di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (25/6).
Dikatakannya, capim yang berasal dari dalam lembaga KPK, akan menguntungkan lembaga anti korupsi sendiri. Sebab, menurutnya, capim tersebut telah memahami karakter yang dimiliki oleh KPK.
"Tapi tetap harus dituntut kemampuan di atas rata-rata calon yang lain," ujar Bambang.
Bambang menyebut, selama ini Johan Budi memiliki trade record luar biasa sebagai juru bicara KPK. Namun, Bambang mengaku belum bisa menilai record Johan dalam jabatannya sebagai Deputi Pencegahan KPK. Ia enggan mengommentari jabatan Johan saat ini sebagai salah satu Pelaksana Tugas (Plt) pimpinan KPK.
"Saya tidak boleh melakukan penilaian-penilaian secara sepihak mengenai itu (sebagai Plt KPK). Tapi kemampuannya tidak diragukan lagi," tuturnya.
Yang terpenting, Bambang melanjutkan, Johan diberikan kesempatan dan diuji kembali.
Apakah ada calon yang diusulkan Bambang? Ia mengaku tidak bisa memfavoritkan orang tertentu. Menurutnya, semua orang pantas mencoba menjadi capim KPK.
"Enggak (ada calon) lah. Saya serahkan pada Pansel (panitia seleksi), saya ini siapa," imbuhnya.
Sebelumnya, Johan Budi Sapto Prabowo memastikan mendaftar menjadi capim KPK 2015-2019. Ia mengaku telah memutuskan mencalonkan diri setelah mendapat restu dari keluarga dan ibu kandungnya.