Selasa 30 Jun 2015 15:46 WIB

Kaltim Targetkan Miliki 2 Juta Ekor Sapi

Peternakan sapi di Australia.
Foto: abc news
Peternakan sapi di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ratusan kelompok ternak yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk pengadaan 10.000 ekor sapi indukan Brahman Cross dan kerbau dengan nilai Rp 298,8 miliar pada 2015. Kegiatan ini merupakan Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Pertanian Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kepala Bidang Budidaya dan Perbibitan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) I Gusti Made Jaya Adhi mengatakan sapi sebanyak itu diharapkan dapat mendukung mewujudkan sebanyak dua juta ekor sapi yang telah dicanangkan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Pada 2018, Provinsi Kaltim menargetkan mampu swasembada daging sapi, bahkan bisa memasok kebutuhan sapi untuk daerah lain, karena populasinya sudah mencapai dua juta ekor.

Ia menjelaskan, jenis kegiatan yang dilakukan dari 10.000 ekor itu, antara lain untuk pengembangan budidaya sapi potong di lima kabupaten, yakni Paser, Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara. Kemudian untuk kegiatan inseminasi kawin alam (Inka) kerbau guna membantu populasi bagi kelompok tani ternak, pengadaan obat-obatan dan vitamin kerbau, pembuatan pagar pengembalaan kerbau, dan sejumlah kegiatan lain terkait penyebaran kerbau kepada kelompok ternak.

"Kegiatan lainnya adalah pengembangan integrasi sapi dengan perkebunan sawit di empat kabupaten, yakni Paser, Berau, KutaiTimur, dan Penajam Paser Utara," ujarnya.

Dalam program integrasi ini hanya kelompok ternak yang memiliki kelapa sawit yang mendapatkan bantuan, sedangkan kelompok ternak yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit tidak mendapatkannya karena sapi yang dibantukan merupakan program inegrasi sapi-sawit. Selanjutnya untuk pengembangan ternak ruminansia bagi kelompok ternak di delapan daerah, yakni Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Paser, Penajam Paser Utara, Berau, Kutai Kartanegara, dan Kota Samarinda.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement