REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dua dari penumpang di dalam Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU merupakan warga Tanjungpinang, kata Komandan Lanud Tanjungpinang Letkol (Pnb) I Ketut Wahyu Wijaya. "Dari informasi yang kami dapat, dua orang warga Tanjungpinang itu merupakan warga sipil," tambahnya di Tanjungpinang, Selasa (30/6).
Dia menjelaskan, seorang korban ingin memiliki anak yang bekerja di Lantamal IV/Tanjungpinang. Namun dia tidak menyebutkan nama-nama korban tersebut. Sampai sekarang belum diketahui kondisi para korban. "Isu bukan isu negatif, karena fakta. Tetapi informasi yang menyebar perlu diluruskan," katanya.
Dia bersedia memberikan informasi yang jelas sebagaimana yang diketahuinya. Lanud Tanjungpinang terbuka untuk para jurnalis yang ingin mendapatkan informasi terkait permasalahan itu. "Silakan datang ke kantor," ujarnya.
Pesawat Hercules yang dipiloti oleh Kapten (Pnb) Sandy Permana membawa logistik ke Pulau Natuna. Sandy Permana lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2005, bertugas di Malang. "Sandy itu pernah menjadi siswa saya saat mengikuti pendidikan sebagai pilot. Dia merupakan salah seorang siswa terbaik," ujarnya I Ketut Wahyu Permana.
Sebelumnya, dari di Jakarta dilaporkan, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen M Fuad Basya mengatakan sebanyak lima dari 12 personel TNI AU yang merupakan kru pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh di Medan, Selasa, gugur dalam musibah itu. "Saat ini evakuasi badan pesawat belum bisa dilakukan," katanya.