Selasa 30 Jun 2015 19:50 WIB
Pesawat Hercules Jatuh

Jokowi: Audit Total Alutsista

Red: M Akbar
Jokowi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan mengaudit total alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI/Polri pasca-terjadinya kecelakaan pesawat Hercules milik TNI AU di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"Dari beberapa kali kecelakaan, kita harus memodernisasi dan memperbarui. Ini akan kita audit total karena tidak sekali dua kali ini terjadi kecelakaan," kata Presiden Jokowi di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

Presiden menyatakan sudah menanyakan kondisi pesawat termasuk tahun pembelian pesawat tersebut. Ia menambahkan pesawat tersebut dibeli pada 1964 bahkan pernah digunakan oleh Presiden Soekarno. Jatuhnya pesawat dengan Registrasi A1310 type C-130 itu terjadi saat Presiden melakukan kunjungan kerja ke Cilacap dan Banyumas.

Presiden mengaku telah mendapatkan laporan awal dari Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) di mana seluruhnya masih dalam proses evakuasi dan identifikasi.

"Laporan Kasau, semua dalam proses, sekali lagi kita berduka dan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan saat ini menjadi korban," katanya.

Kasau menegaskan saat ini korban masih dalam proses evakuasi dan identifikasi. "Semua dalam proses. Kita menunggu hasil investigasi lapangan," katanya.

Pesawat Hercules dengan nomor ekor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Kota Medan, di dekat Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan pada Selasa sekitar pukul 11.00 WIB.

Pesawat tersebut hendak mengantar logistik ke Lanud Halim Perdanakusuma, Pekanbaru, Dumai, Medan, Tanjung Pinang, Ranai, dan Pontianak.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement