Kamis 02 Jul 2015 13:20 WIB

Jatuhnya Hercules karena Masalah Mesin

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Paskhas TNI AU menggotong peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C–130 saat upacara pelepasan jenazah di Landasan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7).  (Republika/Yasin Habibi)
Paskhas TNI AU menggotong peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C–130 saat upacara pelepasan jenazah di Landasan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jatuhnya pesawat militer Indonesia di Medan diakui Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Agus Supriatna karena masalah mesin.

Ia mengatakan ada kelainan di baling-baling yang menunjukkan mesin macet. Alhasil, arah pesawat berubah miring ke kanan setelah lepas landas dan terbang lebih rendah dari yang seharusnya.

Sebelum jatuh pada Selasa (30/6), ia mengatakan, Hercules C130 menabrak antena radio setinggi 35 meter.

"Dengan menabrak antena, saya membayangkan itu pasti mempengaruhi pesawat," ujarnya.

Pencarian jenazah berakhir Rabu (1/7). Insiden itu menewaskan 141 orang termasuk 122 orang penumpang dan juga menewaskan masyarakat yang berada di bawahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement