REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menerbitkan foto-foto yang menunjukan dihancurkannya artefak-artefak kuno yang dicuri dari kota kuno Palmyra. Enam patung bersejarah ditampilkan dipukul dengan palu godam oleh anggota militan.
Selain itu, ISIS juga dituding menjual sebagian artefak kuno Palmyra ke pasar gelap. Hal itu dingkapkan Direktur Jendral UNESCO, Irena Bokova.
"Mereka (ISIS) menggunakan pasar gelap untuk menjual artefak tersebut.
Penjualan itu digunakan untuk membiayai ekstremisme dan terorisme,"
tuturnya, seperti dilansir BBC News, Kamis (2/7).
Bokova juga menerangkan sebelumnya tidak pernah terjadi penjarahan besar-besaran seperti yang dilakukan ISIS. Terlebih terjadi di sekitar Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sekitar 60 persen artefak yang berada di kota kuno Palmyra telah hancur pascapertempuran antara pasukan pemerintah dengan milisi ISIS. Dikhawatirkan ISIS akan melenyapkan warisan budaya dunia tersebut. Sedangkan 20 persen dari sekitar 10 ribu situs arkeologi Irak, berada dalam kontrol ISIS.