REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri akan menggarap sembilan kasus besar. Sebanyak 500 penyidik disiapkan untuk menangani kasus tersebut. Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menjamin para penyidik tidak akan menyeleweng. Posko untuk mengawasi penyidik akan dibuatkan.
"Setiap hari akan ada evaluasi, sehingga tidak ada kasus yang mandek atau terseok-seok," ujar Budi, di Bareskrim, Senin (6/7). Semuanya akan dilibatkan untuk mengawasi para penyidik. Terutama anggota dari provos.
Budi menjelaskan, 500 penyidik tersebut akan diambil dari berbagai daerah. Kemudian ada juga dari Mabes Polri sendiri. Terkait penyidik dari daerah, Budi memastikan tidak akan mengganggu kinerja di daerah. Sebab, penyidik daerah yang dilibatkan akan dilihat beban kerjanya.
Mantan kepala Polda Gorontalo tersebut menegaskan, penyidik yang akan masuk menangani sembilan kasus tersebut sudah bisa dipertanggungjawabkan. Track record penyidik, kata dia, menjadi pertimbangan.
"Penyidik dari Lemdikpol, ada mantan penyidik dari fungsi-fungsi lain. Yang punya kemampuan itu kita tarik," kata Budi menambahkan.
Dalam hal ini, lanjut Budi, akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan. Sebab, kata Budi, koordinasi antarlembaga dibutuhkan.