Rabu 08 Jul 2015 18:31 WIB

Pidato Risma Setelah Resmi Dicalonkan PDIP

Rep: Andi Nurroni / Red: Citra Listya Rini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Republika/Wihdan H
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  --  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi dicalonkan sebagai Wali Kota Surabaya untuk periode kedua. Risma dipasangkan dengan Whisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDIP Surabaya, yang saat ini menjadi wakilnya di Pemerintahan Kota Surabaya.

Tampil memberikan sambutan, Risma menyampaikan sejumlah hal di hadapan ribuan kader PDIP Surabaya. Risma meminta seluruh kader dan simpatisan PDIP mendukungnya jika ia terpilih kembali menjadi wali kota untuk periode kedua.

"Tugas saya adalah menyejahterakan warga. Kalau ada warga yang kurang sejahtera tolong disampaikan. Di surabaya tidak boleh lagi ada anak yang tidak sekolah. Tidak boleh lagi saat sakit mereka kebingunagan. Tidak boleh lagi ada yang bingung cari pekrjaan," kata Risma disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.

Risma menyampaikan, jika kembali terpilih, ia akan sibuk mengurusi warga, seperti periode jabatan pertama yang ia lalui. Untuk itu, ia berpesan agar pengurus dan kader PDIP untuk rajin berkomunikasi lewat Whisnu Sakti Buana.

Dalam kesempatan tersebut, Risma tampil dengan jas merah kebesaran PDIP. Tak seperti biasanya yang malu-malu bicara politik, pembawaan dan pidatonya seolah tegas mengakui bahwa ia adalah kader PDIP dan siapa maju dicalonkan Partai Moncong Putih.

Sebagai simbol bergabungnya Risma secara resmi sebagai kader PDIP, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto menyerahkan kartu tanda anggota PDIP secara simbolik. Risma jujur mengakui, sebenarnya ia telah mengundurkan diri jadi PNS sejak satu bulan lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement