Ahad 12 Jul 2015 13:22 WIB

Penerbangan ke Denpasar Dialihkan ke Bandara Juanda

Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Penerbangan dari Jakarta jurusan Denpasar, Bali, terpaksa harus dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, menyusul penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali, akibat erupsi Gunung Raung.

Humas PT Angkasa Pura I Juanda Surabaya, Liza Anindya, Ahad (12/7), mengatakan pengalihan tersebut dilakukan karena Bandara Ngurah Rai, Bali, masih ditutup untuk sementara waktu.

"Ada penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali, yang berlaku sejak pukul 10.30 WITA sampai dengan 16.00 WITA dan berakibat ada beberapa penerbangan dari Jakarta yang harus dialihkan ke Juanda," katanya.

Ia mengemukakan, tidak hanya pengalihan penerbangan, sejumlah penerbangan menuju ke Denpasar, Bali, terpaksa harus dibatalkan atau juga ditunda keberangkatannya. "Kini kami harus berkoordinasi dengan maskapai terkait dengan penundaan dan pembatalan keberangkatan pesawat yang menuju Denpasar tersebut," katanya.

Disinggung adanya penutupan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, dia juga belum mendapatkan konfirmasi pasti terkait dengan hal tersebut. "Untuk saat ini kami masih belum melakukan konfirmasi terkait dengan hal tersebut, tapi yang jelas kami akan terus memperbarui seluruh informasi terkait dengan penerbangan yang ada di Juanda ini," katanya.

Sebelumnya, lima bandara ditutup akibat dampak abu vulkanis Gunung Raung, Jawa Timur. Bandara tersebut masing-masing Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang, Lombok, Bandara Notohadinegoro, Jember, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Ngurah Rai Bali.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement