REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DBS kembali menggelar DBS Asian Insights Conference 2015 di Singapura. Pada tahun ini merupakan kelima kalinya, konferensi itu digelar.
Dalam Siaran Persnya, Ahad, (12/7), DBS menyebutkan konferensi tersebut mengundang banyak pemimpin dari pemerintahan, bisnis, serta orang yang berpengaruh di Asia, untuk berdiskusi mengenai pilar-pilar yang akan menggerakkan masa depan Asia. Sekitar 800 undangan pun turut berdiskusi tentang kesempatan menarik yang bisa mempermudah Asia bertransformasi dalam ekonomi.
Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Singapura ke-50, diskusi pertama membahas cara Singapura agar dapat terus menunjukkan relevansinya sampai 50 tahun mendatang.
Pimpinan The Economic Beh Swan Gin, bersama Profesor dari National University of Singapore Ngiam Tong Dow, serta lainnya, mendiskusikan tentang tantangan Singapura untuk menjadi negara maju ke depan.
Presiden Singapura Tony Tan juga memberikan pidato utamanya sebagai kesimpulan diskusi. Tak berhenti di situ, diskusi kedua menghadirkan Direktur East Asian Institute Wang Gungwu, Direktur State Bank of India O.P. Bhatt, serta Pemimpin CSIS Indonesia Jusuf Wanandi. Mereka membahas dampak reformasi serta perubahan di beberapa negara seperti, Cina, India, dan Indonesia.
Selanjutnya, diskusi panel ketiga membicarakan tentang inovasi yang mampu mempengaruhi berbagai cara perusahaan tradisional dalam beroperasi. Pembaca berita CNBC Martin Soong memimpin diskusi dengan pimpinan eksekutif Alipay, Dianrong.com, serta99.co. Ketiganya merupakan perusahaan yang merevolusi lanskap bisnis di Asia.