Selasa 14 Jul 2015 11:52 WIB

Panglima TNI Gatot Siap Dukung Nawa Cita Jokowi-JK

Red: Erik Purnama Putra
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Antara
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, selaku pemegang tongkat komando dirinya menegaskan akan terus membaca tantangan ke depan TNI, termasuk mendukung program Nawa Cita dan saptacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Saya selaku penerus kepemimpinan akan terus membaca tantangan TNI ke depan, termasuk untuk membaca program nawacita dan saptacita ke dalam langkah-langkah strategis dan sistematis," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat upacara Sertijab Panglima TNI dari Jenderal TNI Moeldoko, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7).

Penunjukan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI berdasarkan Keppres Nomor 49/TNI/2015. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menggantikan Jenderal Moeldoko yang sudah mendekati masa bakti di korps militer.

Gatot mengatakan, langkah strategis dan sistematis akan dilakukan peningkatan kemampuan di seluruh jajaran TNI melalui optimalisasi dan probability. "Peningkatan kemampuan operasional TNI juga dilakukan melalui kerja sama dengan negara-negara sahabat," ujar Panglima.

Langkah lainnya, yakni meningkatkan profesionalisme prajurit, termasuk membangun hubungan kelembagaan dan sinergitas antara TNI-Polri dan antara TNI dengan lembaga lainnya. "Tantangan TNI ke depan tidak semakin ringan. Kita harus bertekad untuk terus membangun tentara yang profesional," ujar Panglima TNI.

Sementara itu, Jenderal Moeldoko mengingatkan akan tugas dan tanggungjawab seorang Panglima karena selain melakukan peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit juga harus memikirkan peningkatan kesejahteraan.

"Saya telah menyelesaikan tugas sebagai panglima. Selanjutnya kewenangan Panglima TNI dilanjutkan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam tradisi TNI, pergantian merupakan keharusan bagi regenerasi TNI dalam rangka melakukan perubahan dalam lingkungan eksternal dan tugas lainnya sebagaimana diamanatkan UU," kata Jenderal Moeldoko.

Dalam upacara sertijab, tidak kurang sebanyak 1.664 prajurit dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), serta Angkatan Udara (AU) dilibatkan dalam serangkaian upacara militer.

Selain itu, sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik ketiga matra juga dipamerkan. Diantaranya empat unit tank Scorpion milik AD, empat unit kerdaraan taktis (rantis) Anoa serta empat unit tank amfibi BMB Marinir. Lalu dua unit RM 70 Grand milik Marinir, dua unit LVT-7.

Tidak hanya itu, alutsista terbaru AU, dua unit pertahanan udara (hanud) Orlikon milik Paskas, serta tiga unit helikopter dari AD, AL, dan AU juga turut disertakan dalam gelar persenjataan korps militer.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo lahir di Tegal 13 Maret 1960 merupakan lulusan Akabri 1982. Selama kurun waktu 30 tahun pengabdian sebagai Prajurit TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memperoleh sejumlah tanda jasa diantaranya; Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.

Selain itu, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Raksaka Dharma, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Widya Sista.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement