REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah memerintahkan PT. Pertamina (Persero) untuk mengamankan pasokan dan suplai BBM sebelum dan sesudah lebaran.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Soomeng menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Pertamina antara lain dengan membentuk posko Satgas BBM dan LPG di kantor pusat dan seluruh kantor region Pertamina; melakukan monitoring stok BBM di seluruh terminal BBM, melalui sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem ainformasi Management Supply & Distribution); dan beroperasi penuh terminal BBM dan SPBU 24 jam, khususnya di jalur mudik mulai H-15 hingga H+15.
Selain itu, langkah lain yang dilakukan ialah penambahan mobil tangki atau switching mobil tangki (solar ke premium), menyiapkan mobil tangki (isi BBM) stand by di SPBU yang berada di Jalur rawan kemacetan, pemisahan jalur pelayanan masuk motor dan mobil serta menyediakan titik-titik SPBU transit khusus sepda motor, hingga menyediakan produk BBK dalam kemasan yaitu pertamax, pertamax plus, pertamina dex dalam kemasan di spbu yang selama ini belum menjual BBK.
"Dari semua kebutuhan solar, lanjutnya, konsumsi terbesar untuk transportasi kurang lebih 80 persen, dimana 96 persen dari transportasi itu adalah transportasi darat," kata Andy.
Ia juga meminta agar Pertamina menjaga stok BBM nasional dalam kisaran 16-68 hari.
Berikut detail produk dan stok BBM Per Hari :
Produk-Stok BBM (Hari)
Premium 16,27
Minyak Tanah 68,03
Minyak Solar 26,44
Avtur 23,51
Pertamax 25,64
Pertamax Plus 32,79