Rabu 15 Jul 2015 00:44 WIB

10 Penumpang Long Boat Tenggelam Berhasil Diselamatkan

Red: Agung Sasongko
Kapal tenggelam - ilustrasi
Kapal tenggelam - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON --  Kapolres Pulau-Pulau Aru, AKBP Harold Huwae menyatakan 10 penumpang serta satu jurumudi "long boat" yang tenggelam di perairan Pulau Maraeng ditemukan selamat. "Seluruh korban selamat terdiri dari enam pria serta lima wanita dan tidak ada yang terluka," kata Kapolres yang dihubungi dari Ambon, Selasa Malam.

Umumnya para penumpang ini adalah warga Desa Longgar Apara, Kecamatan Aru Selatan Timur yang berangkat dari Pelabuhan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru sejak Senin (13/7). Menurut Kapolres, long boat tersebut mengangkut bahan bangunan yang diduga melebihi kapasitas daya angkut, sementara cuaca di laut cukup ekstrim sehingga mereka dihantam gelombang hingga akhirnya tenggelam.

Berbagai matrial bangunan yang diangkut seperti semen, seng, serta besi yang diduga terlalu memberatkan longbot, sementara kondisi cuaca di laut sangat buruk karena gelombang laut yang tinggi disertai tiupan angin kencang.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru dibantu aparat TNI dan Polri serta warga sekitar melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap seluruh penumpang dan jurumudi yang tenggelam.

"Awalnya long boat ini berangkat dari Pelabuhan Yos Sudarso Dobo sekitar pukul 24.00 WIT dan tak lama berselang kembali ke Dobo karena mengalami gangguan mesin," katanya.

Namun setelah diperbaiki, long boat itu kembali melakukan perjalanan menuju Longgar Apara namun akhir mengalami musibah dan enam penumpang berhasil diselamatkan sebuah longboat lain yang melintasi tempat kejadian perkara.

"BPBD Aru yang mendengar informasi tersebut langsung berkoordinasi dengan Polri bersama TNI melakukan pencarian pada pukul 08.10 WIT dan berhasil menemukan lima korban lain yang terapung di laut," ujarnya.

Seluruh korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cendrawasih Dobo meski mereka tidak mengalami luka-luka.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالْمُطَلَّقٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوْۤءٍۗ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ اَنْ يَّكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللّٰهُ فِيْٓ اَرْحَامِهِنَّ اِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ وَبُعُوْلَتُهُنَّ اَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِيْ ذٰلِكَ اِنْ اَرَادُوْٓا اِصْلَاحًا ۗوَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ
Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan para suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 228)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement