REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menggelar lomba takbir keliling dengan berjalan kaki agar makna Idul Fitri 1436 Hijriah tidak ternodai.
"Yang dimaksud menyimpang, misalnya, awalnya melakukan takbir, tetapi kemudian berubah menjadi pesta musik dugem sebagaimana terjadi pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya," kata Sekretaris Daerah Pemkab Pamekasan Alwi, Kamis (16/7).
Agar takbir keliling yang hendak digelar masyarakat pada malam Lebaran kali ini bisa terarah, pemkab mengemas dalam bentuk kegiatan lomba, sehingga masyarakat tetap bisa menyalurkan kegemarannya.
Rute takbir keliling mulai dari depan Masjid Agung As-Syuhada, yakni di area Monumen Arek Lancor dan berakhir di depan kantor pemkab di Jalan Kabupaten Pamekasan.
"Lomba mulai pukul 19.00 WIB, dan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba selama Ramadhan, juga akan diserahkan saat pelaksanaan lomba takbir keliling itu," kata anggota panitia pelaksana lomba takbir keliling dari SPFM Nuri Mustofa.
Sebanyak 26 kelompok masyarakat di Kecamatan Kota Pamekasan telah mendaftar sebagai peserta lomba takbir keliling yang memperebutkan tropi bergilir Bupati Pamekasan tersebut.
Selain di kota, lomba takbir keliling juga diinstruksikan oleh Pemkab Pamekasan agar juga digelar di masing-masing kecamatan.
Dengan cara seperti itu, maka perhatian masyarakat untuk datang ke kota pada malam Lebaran bisa terarah pada kegiatan lomba di tingkat kecamatan.
"Sebab selama ini yang banyak melakukan takbir keliling di kota ini, bukan warga kota, tapi kebanyakan dari desa. Makanya di kecamatan kami minta pihak kecamatan agar juga menggelar kegiatan yang sama, seperti di kota," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii.