REPUBLIKA.CO.ID, Kata siapa pahlawan harus berbadan besar? Ant-Man mematahkan pemikiran tersebut.
Salah satu pahlawan super Marvel ini menghadirkan sosok yang berbeda di antara karakter lainnya. Ant-Man merupakan kisah superhero yang kekuatannya justru dapat menciutkan ukuran tubuh.
Kisah Ant-Man berhubungan antara ikatan seorang ayah dengan anaknya, seorang mentor dengan anak didiknya, dan sebuah pengorbanan. Film arahan Peyton Reed ini menceritakan kehidupan seorang ilmuwan bernama Hank Pym (Michael Douglas) yang memutuskan memberikan kostum Ant-Man ciptaanya kepada mantan narapidana Scott Lang (Paul Rudd).
Hank percaya Scott bisa membantu misinya menghalangi anak didiknya Darren Cross (Corey Stoll) untuk memproduksi kostum yang sama seperti Ant-Man. Yellowjacket diduga akan bisa mendatangkan kehancuran untuk Bumi jika benar bisa diaplikasikan pada manusia.
Hank dibantu oleh anaknya, Hope van Dyne (Evangeline Lilly) mendidik Ant-Man menjadi sosok pahlawan super untuk menentukan nasib dunia. Awalnya Scott tidak langsung menyetujui keinginan Hank, tapi ia menyadari bahwa kondisinya tidak bisa menolak tawaran tersebut.
Meski berukuran sebesar semut sesuai dengan namanya, kekuatannya tidak dapat diremehkan dengan superhero Marvel lain. Banyak adegan dari film yang ditulis Edgar Wright dan Joe Cornish ini menunjukan kehebatan Ant-Man. Ant-Man tidak hanya kecil, tapi juga lincah dan kuat layaknya kekuatan semut yang bisa mengangkat benda berkali-kali lipat dari bobot tubuhnya.