Jumat 17 Jul 2015 12:01 WIB

Penerbangan Ambon Tunggu Kepastian Gamalama

Red: Indira Rezkisari
Suasana Gunung Gamalama dilihat dari salah satu sudut kota Ternate di Maluku Utara, Jumat (26/12).
Foto: Anatar/Widodo S. Jusuf
Suasana Gunung Gamalama dilihat dari salah satu sudut kota Ternate di Maluku Utara, Jumat (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Penerbangan pesawat Sriwijaya Air rute Bandara Internasional Pattimura Ambon ke Bandara Sultan Babullah, Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara tergantung perkembangan erupsi Gunung Gamalama.

General Manajer Sriwijaya Air Ambon, Glen, dikonfirmasi, Jumat (17/7), mengatakan, berdasarkan jadwal penerbangan ke Ternate pada 17 Juli 2015 yakni pukul 14.00 WIT. Hanya saja tergantung perkembangan Gunung Gamalama yang pada Kamis (16/7) sekitar pukul 09.58 WIT mengeluarkan asap bercampur abu vulkanik setinggi 900 meter dari kawah.

"Jadi penerbangan Ambon - Ternate nantinya diputuskan Otoritas Bandara Sultan Babullah yang pada Kamis (16/7) menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate karena Gunung Gamalama erupsi," ujarnya. Dia mengemukakan, jumlah penumpang yang telah membeli tiket pesawat Sriwijaya Air hingga Kamis (16/7) malam lebih dari 100 orang.

"Sekiranya Otoritas Bandara Sultan Babullah, Ternate, memutuskan aktivitas penerbangan kembali normal, maka siap dioperasikan pesawat Sriwijaya Air kapasitas besar," kata Glen.