Sabtu 18 Jul 2015 19:18 WIB
Pembakaran masjid

Keuskupan Agung: Insiden Tolikara Menodai Toleransi Beragama

Dirjen Bimas Kristen Kemenag Oditha R Hutabarat (Kanan) dan Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow (Kiri) saat memberikan keterangan terkait kasus Triloka, Jakarta Sabtu (18/7).  (Republika/Prayogi)
Dirjen Bimas Kristen Kemenag Oditha R Hutabarat (Kanan) dan Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow (Kiri) saat memberikan keterangan terkait kasus Triloka, Jakarta Sabtu (18/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Para tokoh agama di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengutuk dengan keras insiden yang terjadi di Tolikara, Papua pada Jumat (17/7). Alasannya, karena selain tidak tepat waktu dan momentum juga telah menodai toleransi hidup beragama yang didengungkan selama ini.

"Tidak tepat waktu dan momentum karena insiden itu terjadi saat umat Muslim di Indonesia bahkan dunia menyelenggarakan acara keagamaan yaitu shalat Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 Masehi yang sudah diagendakan resmi dalam kalender global," kata Sekretaris Keuskupan Agung Kupang RD Gerardus Duka, Pr, kepada Antara di Kupang, Sabtu (18/7).

Sehingga insiden itu telah melukai keharmonisan dan toleransi umat beragama dan karena itu perlu ditelusuri penyebabnya apakah memang ada kesalahpahaman terkait hal teknis pengeras suara atau ada faktor penyebab lain sehingga menjadi jelas untuk publik terutama di Tolikara.

"Para pelaku dapat ditindak, jika terbukti terlibat dan perbuatannya melanggar hukum harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sambil menuju ke proses identifikai hingga proses hukum Tolikara dan sekitarnya harus kondusif, katanya, warga serta umat diimabu untuk tenang dan tidak termakan profokasi oknum tidak bertangungjawab.

Sementara itu Ketua Umum Sinode GMIT Pdt Bobby Litelnoni terpisah mengaku menyesalkan insiden Tolikara dan mengutuk oknum pelaku perusakan sarana ekonomi (kios dan rumah makan) serta failitas tempat ibadah.

"Tindakan itu, intoleransi, karena itu patut disesalkan dan dikutuk, karena telah melukai keharmonisan dengan pihak lain di Papua khususnya dan umumnya di Indonesia," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement