REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR bidang pertahanan Tantowi Yahya meminta pemerintah tidak ragu menindak tegas para pelaku pembubaran shalat Idul Fitri, pembakaran mushala, dan kekerasan di Tolikara Papua. Menurut Tantowi DPR siap mendukung upaya penegakan hukum secara proporsional dalam penyelesaian masalah tersebut.

"Dengan dukungan DPR RI, pemerintah tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan yang tegas dan terukur," kata Tantowi saat dihubungi Republika, Ahad (19/7).

Tantowi mengatakan penyerangan terhadap warga Muslim di Tolikara Papua mengundang keprihatinan. Menurutnya serangan itu telah menciderai konsensus berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Tantowi berharap kekerasan bernuansa agama di Tolikara Papua tidak mengganggu kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. Menurutnya pemerintah harus mencari tahu akar permasalahan dalam kasus tersebut.

"Kami berharap ini tidak membesar dan berlanjut sehingga merugikan keamanan dan kenyamanan kita sbg bangsa yang menjunjung tinggi kebhinekaan," katanya.

Tantowi juga menyesalkan kinerja aparat keamanan BIN, Polri, dan TNI. Dia mengatakan kasus kekerasan terhadap warga Muslim tidak semestinya terjadi jika aparat keamanan bisa melakukan tindakan pencegahan dini. Apalagi beberapa hari sebelum kejadian telah ada surat peringatan yang melarang Muslim mengadakan shalat Idul Fitri.

"Kami menyesalkan juga surat peringatan yang beredar beberapa hari sebelum kejadian tidak ditanggapi dengan sigap," kata Ketua Bidang Komunikasi DPP Golkar hasil Munas Bali ini.

Kepada seluruh masyarakat Indonesia Tantowi mengimbau untuk tidak mudah terprovokasi. Semua pihak harus bisa menahan diri dan memberi kesempatan kepada pemerintah menyelesaikan permasalahan. "Biarkan pemerintah menyelesaikan masalah ini dgn sebaik-baiknya," ujar Tantowi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika