REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Azis Syamsudin meminta insiden penyerangan jamaah salat Idul Fitri dan pembakaran masjid di Tolikara pada Jumat (19/7) harus segera diusut akar persoalannya. Ia menegaskan, imbas insiden tersebut tidak boleh meluas ke daerah lain.
"Dampak insiden di Tolikara tidak boleh menyebar ke daerah lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai solusi masalah ini. Pertama, aparat dan pemerintah sebaiknya segera mengutus tim ke lapangan untuk menelusur apa pangkal permasalahannya," jelasnya dihubungi ROL, Ahad (19/7).
Menurutnya, penyebab insiden tidak boleh hanya dipandang sebagai miskomunikasi antar umat beragama saja. Perlu ditelisik adanya faktor sosial dan faktor lain yang mendorong insiden pada Jumat pagi.
Azis memperkirakan ada latarbelakang kesenjangan ekonomi di balik pembakaran masjid. Selain itu, bisa jadi ada oknum yang memanfaatkan keterbukaan peliputan pers asing di Papua.
"Kemungkinan memanfaatkan keterbukaan peliputan bagi pers asing bisa saja menjadi salah satu sebab. Perlu dibuktikan benar atau tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," katanya.
Kedua, Komisi III menyarankan agar penegakan hukum insiden Tolikara dilakukan secara cepat dan tegas. Jika memang terbukti ada oknum yang mendalangi insiden itu, harus segera diungkap. Terakhir, pihaknya menyarankan agar pemerintah dan aparat keamanan mampu meredam kemungkinan efek insiden Tolikara di beberapa daerah.
"Harus ada antisipasi secepatnya agar dampak insiden ini tidak merambah ke daerah lain di Papua maupun di luar Papua. Ketegangan antarumat beragama jangan disepelekan. Harus dicari dijembatani segera," jelasnya.