REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua mendesak pengusutan secara tuntas insiden kekerasan yang dilakukan sejumlah jemaat GIDI terhadap umat Muslim di Kabupaten Tolikara,Papua. MUI Papua juga mengatakan akan menjadi bagian dari tim investigasi indepeden terhadap peristiwa kekerasan tersebut.
Ketua MUI Papua Saiful Islam Al Payage menyebut keterlibatan menjadi tim investigasi menjadi bentuk dukungan untuk menyelesaikan perkara. Sebab masalah ini tentu sangat memprihatinkan di mana sangat disesalkan kekerasan berlatar belakang agama ini bisa terjadi.
"MUI Papua Mendukung dan menjadi bagian dari tim investigasi independen terhadap peristiwa kekerasan Karubaga Kabupaten Tolikara," kata lewat siaran pers yang diterima Republika, Ahad (19/7).
Selain itu, MUI Papua mendesak Kepolisian Daerah Papua untuk melakukan penyelidikan dan menindak tegas aktor intelektual di balik peristiwa tersebut. Hal ini bisa diselidiki dengan merujuk pada surat edaran yg dikeluarkan GIDI BPW Tolikara dengan nomor 90/SP/GIDI-WT/VII/2015 tanggal 11 juli 2015.
Banyak pihak yang mendesak Polda Papua untuk mengusut tuntas perkara yang telah mencoreng nilai toleransi di Indonesia ini. Penyelidikan ini nantinya akan memberikan penjelasan duduk perkara yang sebenarnya untuk menghindari kesimpangsiuran yang beredar.