REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen di Twitter melalui hashtag #SaveMuslimdiPapua kompak mendukung muslim Tolikara, Papua. Dukungan moral diberikan kepada mereka yang mengalami penyerangan oleh sekelompok orang ketika akan melakukan shalat Idul Fitri.
Menurut pantauan Republika, tagar tersebut sempat menjadi trending topic Indonesia pada Ahad (19/7) pagi. Cuitan netizen ini merupakan reaksi dari peristiwa pembakaran Masjid, kios dan rumah warga muslim di Tolikara oleh sekelompok massa diduga berasal dari GIDI (Gereja Injili di Indonesia).
Sejak mencuatnya kabar tersebut, dukungan untuk muslim Papua mengalir deras di Twitter di antaranya lewat tagar #SaveMuslimPapua dan #SaveMuslimTolikara. “Bangun Kembali Masjid Kita, Masjid Tolikara #CintaPapua http://chirpstory.com/li/276770 #SaveMuslimDiPapua,” cuit akun @dompet_dhuafa yang turut berpartisipasi dalam tagar solidaritas itu.
Akun lainnya juga banyak yang mempertanyakan isu tentang speaker Masjid yang menjadi sebab pembakaran. “Klu speaker-nya yg salah kenapa bkn speaker-nya yang dibakar, koq malah Masjid #SaveMuslimdiPapua,” tulis akun @wardi_amri.
Netizen muslim juga ada yang mengusulkan agar Masjid yang telah dibakar tersebut segera dibangun kembali. Mereka juga menegaskan bahwa muslim di Tolikara Papua adalah saudara dan memiliki satu akidah tujuan, yaitu Allah SWT.
“Selamatkan Umat Muslim Papua #SaveMuslimdiPapua,” tulis akun @syarwan_hamid.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bidang Komunikasi dan Hubungan Media, Arman Remy juga mengemukakan pendapat senada dengan netizen di Twitter. "DPP PPP sudah mulai menginisiasi pengumpulan dana untuk membangun kembali tempat ibadah yang dibakar," tutur Arman dalam keterangan persnya di Jakarta. Ia juga menyerukan agar aparat berwenang mengusut kasus ini hingga tuntas.