REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan Kementerian Agama (Kemenag) akan memberangkatkan tim menuju Tolikara, Papua menyusul insiden kekerasan yang terjadi Jumat (17/7) lalu. Tim ini nantinya akan meneliti akar permasalahan kasus tersebut.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Prof Abdurrahman Mas`ud mengatakan tim akan berusaha menemukan fakta-fakta yang sebenarnya menjadi pemicu. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan digunakan sebagai rekomendasi solusi yang bisa dilakukan.
"Betul Badan Litbang Kemenag akan memberangkatkan tim ke Tolikara. Keberangkatan kami lebih pada upaya fact finding di sana untuk mencari bukan hanya akar masalahnya saja tapi juga pemicunya," katanya saat dihubungi ROL, Ahad (19/7).
Keberangkatan tim ini disebutnya bukan hanya sekedar melihat kondisi di lapangan. Timnya memang akan berfokus pada penelitian faktor-faktor yang ada di lapangan seperti hubungan sosial hingga harmonisasi mayarakat.
Hasil penelitian ini akan diberikan kepada Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifudin sebagai bahan rekomendasi.
Rencananya tim yang dikoordinasikan oleh perwakilan Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Zainudin Daulay akan berangkat hari ini. Diperkirakan tim yang beranggotakan empat orang peneliti ini akan tiba di Tolikara esok hari. Mereka akan melakukan penelitian selama enam hari.
Selain itu, Direktorat Jenderal Bina Masyarakat Kristen Kemenag juga akan memberangkatkan tim ke lokasi kejadian. Kedua lembaga ini akan saling berkoordinasi mewakili Kemenag.