REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengimbau seluruh umat Islam, khususnya di Indonesia untuk tidak merespons penyerangan terhadap umat Islam di Tolikora, Papua dengan membalas dengan aksi kekerasan.
Menurut Cholil, persoalan ini sebaiknya diserahkan untuk diselesaikan oleh pihak pemerintah dan aparat keamaman.
"Umat Islam tidak perlu merespons kekerasan dengan kekerasan. Kita harus menunjukkan bahwa Islam itu Rahmatan Lil Alamin. Dan sekarang kita tunggu saja pemerintah yang menyelesaikan," kata Cholil kepada Republika, Senin (20/7).
Akan tetapi kata Cholil, pemerintah sebaiknya juga cepat dalam mengambil tindakan tegas dalam menyelesaikan persoalan intoleransi umat beragama di Tolikora. Ia khawatir bila pemerintah dan aparat membiarkan berlarut-larut, dapat berimbas kepada penegakan hukum sendiri oleh masyarakat.
Bila masyarakat mengambil alih penegakam hukum sendiri tidak akan menyelesaikan persoalan, namun justru akan memperkeruh situasi intoleransi umat beragama, tidak hanya di Papua, tapi seluruh Indonesia.
"Jangan sampai masyarakat yang ambil alih, bisa makin keruh," ujar Cholil.