REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Koalisi Majapahit, gabungan enam partai politik di Kota Surabaya, menegaskan keseriusannya mengajukan kandidat pasangan dalam pilkada Kota Surabaya Desember mendatang. Meski begitu, menjelang dibukanya pendaftaran jalur partai politik 26 Juli mendatang, pihak Koalisi Majapahit mengaku masih melakukan negosiasi antarpartai.
Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi menyampaikan, sebelumnya, ada sekitar 10 nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang diajukan parpol-parpol anggota koalisi. Seiring dengan putaran pertemuan dan negosiasi, menurut dia, jumlah tersebut telah mengerucut.
“Hari-hari ini sudah memasuki tahap finalisasi. Besok (Kamis, 23/7) kami mengundang nama-nama tersebut. Ada verifikasi dari tim,” ujar Sutadi kepada Republika, Rabu (22/7).
Dengan kekompakan yang terjaga di dalam koalisi, menurut Sutadi, bukan hal mustahil mengalahkan pasangan Risma-Whisnu yang saat ini banyak dijagokan. Menurut Sutadi, pasangan Risma-Whisnu sekarang masih diuntungkan dengan posisi mereka sebagai petahana.
“Kita semua yakin, ketika incumbent (Risma-Whisnu) tidak lagi menjabat, popularitas mereka akan turun,” kata dia.
Sutadi optimistis, pihak Koalisi Majapahit bisa melahirkan kesepakatan. Soal waktu pendaftaran, menurut Sutadi, itu hanya perkara teknis.
“Kita akan memanfaatkan waktu yang tersedia,” kata Sutadi. Andi Nurroni