REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Turki berjanji akan melakukan tindakan keras terhadap kelompok ISIS. Hal tersebut seiring meningkatnya aksi teror di wilayah Perbatasan Turki dan Suriah, seperti meledaknya bom di Kota Suruc, Turki yang menewaskan 32 orang.
Dilaporkan angkatan udara Turki telah melakukan serangan udara terhadap beberapa wilayah yang menjadi basis kelompok ISIS di Suriah. "Serangan itu merupakan bagian dari proses yang luas," ujar Perdana Menteri Turki Ahmed Davotoglu seperti dilansir dari BBC, pada Jumat (24/7).
Sementara salah seorang pejabat setempat mengatakan, militer Turki menembakan tiga bom pintar di pusat komando dan titik berkumpulnya pasukan ISIS. "Jet Turki yang berbasis di Diyarbakir, membom tiga target kelompok di Suriah," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Turki juga sudah mengizinkan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara di negara itu, untuk melancarkan serangan terhadap kelompok ISIS di Suriah.
Menurut kantor berita swasta Dogan, sebanyak 35 gerilyawan tewas dalam salah satu serangan. Namun, kelompok monitoring yang berbasis di London, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan jumlah korban tewas itu tidak sebanyak itu.
Sebelumnya Pemerintah Turki sempat mendapatkan kritik dari dalam maupun luar negeri, karena dinilai tak gencar melakukan perlawanan terhadap kelompok ISIS.