REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran di selatan Jawa Barat (Jabar) sebelah timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah (Jateng) diguncang gempa. Guncangan gempa terjadi tiga kali, sempat membuat masyarakat panik yang tinggal dekat pantai. Mereka takut akan terjadi Tsunami.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran, Nana Ruhena mengatakan, guncangan gempa terjadi tiga kali dalam waktu yang singkat. Guncangan pertama sangat kecil, guncangan kedua cukup terasa sehingga membuat panik masyarakat dan ketiga guncangannya kecil kemvali seperti guncangan pertama.
"Guncangan pertama terjadi saat saya sedang menjalankan sholat Subuh, kemudian saya segera keluar karena khawatir," kata Nana kepada Republika, Sabtu (25/7).
Sejak pagi setelah terjadi guncangan, Pangandaran dalam status pemanrauan BPBD. Nana kemudian menghubungi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kemudian diketahui, telah terjadi Gempa Magnitudo 5,7 SR, berlangsung pada pukul 04.44 WIB di kedalaman 10 km. Lokasinya berada pada jarak 111 km sebelah tenggara Ciamis.
Jika dari Cilacap, berada di sebelah tenggara Cilacap dengan jarak 115 km. BMKG menginformasikan, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan Tsunami.
Nana mengungkapkan, sampai siang ini ia telah berkoordinasi dengan beberapa kepala desa dan camat. Hasilnya tidak terjadi kerusakan apa pun. Hanya saja masyarakat sempat panik dan banyak juga yang sampai keluar dari rumah karena panik.
"Sampai siang ini belum ada laporan mengenai kerusakan apa pun," ujar Nana.
Kepala BPBD Kabupaten Ciamis, Diki Erwin menambahkan, guncangan cukup terasa. Ia melaporkan, sampai siang ini belum ada laporan ke BPBD terkait kerusakan akibat dampak gempa.